Sekali lagi studio 3Hz membawakan sebuah anime orisinal yang berhasil menjadi Sleeper-hit setelah Flip Flappers. Bila kalian membaca JOI Spotlight belakangan ini Princess Principal adalah seri yang bisa konsisten mengejutkan para staf JOI, sehingga selagi anime-nya masih segar dan hype kami masih tinggi, anime ini akan mendapatkan 3 Episode Rule pertama untuk musim ini.
Princess Principal menceritakan tentang dunia dimana Inggris menjadi superpower yang jauh lebih besar dari sejarah aslinya berkat teknologi anti-gravitasi Cavorite, sehingga di abad ke-19 kebanyakan negara di dunia ini masih menjadi koloni ataupun bawahan Inggris. Hanya saja sebuah revolusi terjadi dan Inggris terbagi menjadi faksi Commonwealth yang menguasai mayoritas pulau Inggris dan Royalist yang menguasai koloni.
London sekarang terbagi dua akibat sebuah dinding raksasa. Di kota yang terbagi dua ini para diplomat dan mata-mata dari seluruh dunia berusaha untuk mengungguli lawan mereka atau menjaga keseimbangan dua faksi ini. Sebuah tim mata-mata bernama Principal yang berisikan siswi akademi Mayfair bekerja untuk faksi Commonwealth, dan mereka menyimpan sebuah rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun.
Perlu diketahui juga bahwa tema spionase Princess Principal memiliki tone yang lebih kearah 007 atau Kingsman dibandingkan dengan Bourne atau Joker Game. Jadi lebih ada penekanan pada kemampuan dan peralatan yang fantastikal dibandingkan dengan aksi agen konvensional.
Dengan musik Jazz yang dibawakan Yuki Kajiura dan intrik spionase yang sejauh ini sangat kompeten, episode baru Princess Principal adalah sesuatu yang saya nantikan tiap minggunya. Agar ulasan tidak membingungkan dan kebanyakan menggunakan tanda kutip, untuk seterusnya saya akan menggunakan nama karakter yang saat ini mereka pakai dan bukan nama asli mereka.
A Compelling Steampunk Victorian Intrigue
Seri ini memiliki episode pembuka yang paling efektif dari semua anime musim ini yang saya tonton, worldbuilding yang efektif, kualitas aksi yang bagus sebagai hook, dan yang paling penting, menunjukkan seberapa kotor pekerjaan yang harus tim ini lakukan.
Begitu juga dengan berbagai referensi kepada misi-misi spionase di masa lalu, dan juga konsep sci-fi yang jarang dipakai. Sebuah anime yang menunjukkan penulisnya niat untuk melakukan riset dan worldbuilding dunia fiktif itu sesuatu yang sangat langka akhir-akhir ini.
It respects the viewer intelligence
Episode yang sudah tayang memiliki pacing dan ritme cerita yang padat dengan informasi, namun tidak seperti seri lain di musim ini yang merasa menyampaikan banyak informasi secara beruntun itu tanda bahwa cerita itu "kompleks" dan "dalam", karena episode yang sudah tayang memiliki struktur dasar yang mudah diserap, dan berbagai detil tambahan yang mudah terlewat namun bisa meningkatkan kenikmatan penonton bila mereka bisa menemukannya.
Contohnya pada episode pertama, bahkan kalau kalian tidak memperhatikan berbagai detil kecil; bisa ditangkap bahwa tim Principal menemukan bahwa pembelot yang mereka culik ternyata mata-mata yang akhirnya dieksekusi mati setelah motivasinya terbongkar. Namun bila kalian memperhatikan detil seperti undangan sekolah balet dengan alamat yang salah, mata-mata yang ditanam di rumah sakit, dan peluru yang ternyata masih ada di pistol si pembelot, kalian bisa melihat bahwa misi sebenarnya adalah untuk membersihkan tim mata-mata lawan dan si pembelot yang sama sekali tidak memiliki bakat sebagai mata-mata hanyalah umpan yang digunakan kedua tim.
Princess Principal berhasil melakukan sesuatu yang kebanyakan anime misteri gagal lakukan, membuat tontonan pertama menyenangkan untuk ditonton berkat struktur yang sudah kuat dan membuat tontonan kedua lebih menarik setelah twist dan detil kecil yang mudah terlewat sudah diketahui. Tiap misi juga ceritanya bersifat self-contained jadi misteri dan jawaban yang relevan sudah ada di satu episode yang sama, hal yang bagus berhubung saya sudah capek dengan seri misteri yang "berjanji" akan menjawab misteri di episode depan, namun menolak menjawabnya saat ditagih atau berharap penonton lupa dengan janji mereka.
Begitu juga dengan karakter yang untungnya lebih dalam daripada yang saya awalnya saya duga, seperti Ange yang hanya ingin pergi dari semua ini, Beatrice dengan badan mesinnya, Dorothy yang jauh lebih tua dari kelihatannya, dan Charlotte yang untungnya cukup ambisius untuk seseorang di posisinya dan bukan putri yang kelewat baik hati, tipe karakter yang seringkali jadi furnitur wajib di anime.
Okouchi Ichiro
Hal terbesar yang membuat saya susah optimistis dengan seri ini adalah fakta bahwa Princess Principal ditulis oleh penulis yang terakhir menulis Kabaneri, sebuah seri yang punya episode awal yang kuat dan keren, namun menjadi membosankan di paruh akhirnya. Entah apakah kutukan ini akan pecah di anime ini karena pondasi dan eksekusi ceritanya sendiri sejauh ini saya akui sudah bagus, bahaya terbesar untuk perkembangan cerita yang bisa saya lihat adalah antagonis yang membosankan dan ending yang terlalu bersih serta tidak sesuai dengan tone cerita.
Verdict: Moe Gear Solid
Verdict tersebut saya tulis karena saya menduga plot akan berkembang menjadi seperti tipuan Big Boss & Venom Snake dari MGS 5. Belum lagi di episode 3 Ange ingin dia dan Charlotte kabur ke Casablanca, sebuah tempat yang terkenal berkat film klasik tentang mata-mata yang tidak berakhir bahagia. Cerita Princess Principal tidak akan berakhir baik untuk mereka.
Jadi ya, saya sangat merekomendasikan anime ini, namun saya juga bersiap-siap untuk dikecewakan olehnya melihat tren penulisnya.
Signum
Saya belum nonton sampai episode 3, namun sepertinya Princess Principal adalah salah satu anime yang patut ditunggu. Dalam 2 episode pertamanya saja mereka sudah bisa menampilkan apa yang dapat kita harapkan dari seri ini, cool gadgets dan lying game. Saya juga sangat senang dengan bagaimana cara mereka menampilkan dan menyelipkan petunjuk-petunjuk kecil di dalam serinya, anime ini membuat kita memutar pikiran dan menantikan apa yang akan mereka hadirkan selanjutnya.
bukan_randy
Entah kapan terakhir kalinya saya begitu tertarik tapi juga begitu khawatir dengan satu seri. Meski episode 3 agak menampilkan sedikit keraknya (Beatrice please shut up), episode 1 & 2 menunjukkan premis yang menarik, pacing yang padat dan hampir sempurna untuk medianya, dan juga penceritaan yang sangat baik meskipun desain para karakter utamanya terkesan terlalu moe untuk setting-nya.
And if it all indeed goes to hell, at least it would still have one of of the best OP for this season.
The post [3 Episode Rule] Princess Principal appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.
from Jurnal Otaku Indonesia http://ift.tt/2v74Nb7
via IFTTT
0 komentar:
Post a Comment