Dewan kota Kadoma di Osaka mengkritik SMP daerahnya karena telah memesan light novel yang "memiliki adegan serta deskripsi mesum" untuk perpustakaannya. Dewan kota tersebut kemudian mempertanyakan keputusan sekolah tersebut untuk membeli novel-novel tersebut menggunakan dana kota.
Setelah para murid meminta sekolah untuk membeli light novel, seorang guru kemudian mencari light novel yang populer di internet tanpa mengeceknya terlebih dahulu, dan mendapatkan lampu hijau untuk membeli buku-buku tersebut. Secara total, sekolah tersebut membeli 17 volume light novel dengan total 11.000 Yen di antara tahun 2015 sampai 2016. Judul-judul yang sudah dibeli termasuk Renai Makegumi no Boku ni, H na Maid ga Todokimashita; Eromanga Sensei; dan Netoge no Yome.
Seorang anggota dewan berpendapat kalau light novel tersebut memang mesum dan memiliki sampul yang kurang senonoh. Hal ini 'tidak baik bagi para murid karena memiliki buku yang menggambarkan wanita sebagai objek seksual di perpustakaan'. Dewan edukasi kota juga menganggap buku yang memiliki sampul yang memperlihatkan dada para karakter "tidak pantas".
Sekolah tidak pernah merekomendasikan light novel tersebut kepada siswa. Setelah buku-buku itu datang ke sekolah, sekolah cemas kalau buku-buku tersebut akan menjadi "pemancing gairah seksual siswa". Setelah pemeriksaan lebih jauh, dewan edukasi kota memutuskan "diskusi dibutuhkan sejak awal."
Ya namanya light novel yang populer memang kebanyakan yang sedikit 'mengundang' sih, sekolah mungkin tidak tahu dan memesan light novel populer tersebut tanpa pikir panjang.
Sumber: ANN
The post Kota di Osaka Mengkritik SMP-nya yang Dianggap Memesan Light Novel Mesum appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.
from Jurnal Otaku Indonesia http://ift.tt/2rHA17b
via IFTTT
0 komentar:
Post a Comment