Sensor pastinya diperlukan untuk menjaga para penonton dari tayangan yang mungkin 'berbahaya' terutama bagi umur-umur tertentu. Sebelum ini, China melarang menayangkan anime–anime bertema horor dan penuh fanservice, di antaranya adalah High School of the Dead dan Zankyou no Terror. Tidak berhenti di situ saja, mereka menambah panjang seri yang dilarang tayang dengan judul-judul seperti High School DxD, Shingeki no Kyojin, Tokyo Ghoul, dan masih banyak lagi.
Dengan banyaknya seri yang dilarang tampil, tentu kita dapat berharap anime yang ditayangkan juga dipangkas habis-habisan. Seperti seri Re:Zero yang baru saja menampilkan visual terbaru menggambarkan pedihnya nasib Subaru di masa depan.
Perhatian: Gambar-gambar di bawah ini akan memuat spoiler bagi kamu yang belum menonton episode terbaru di seri Re:Zero. Harap untuk melanjutkan membaca dengan kesadaran atas informasi ini.
Namun sebelum kita masuk ke bagian spoiler-nya, mari kita lihat gambar Rem dengan rambut panjang yang imut ini.
ロングヘアレムりん描いてみました( ˇωˇ ) http://pic.twitter.com/KojOWNYnGK
— こーやふ (@burittohiroba) July 14, 2016
Imut? Kalau begitu mari kita masuk ke bagian yang lebih menyeramkan. Jangan lupa kalau kamu dapat menekan gambar tersebut untuk melihat versi lebih besarnya.
Dengan sensor seperti itu, saya bingung apakah para penontonnya tidak protes kepada badan sensornya. Saya juga penasaran apakah Re:Zero ditayangkan di waktu-waktu di mana anak-anak masih bangun di China dan sensor tersebut dimaksudkan supaya mereka tidak melihat nasib dari masing-masing karakter. Memang adegan-adegan yang disensor itu cukup sadis dan tidak sebaiknya dilihat oleh mereka yang masih di bawah umur.
Sumber: Crunchyroll
The post Seri Re:Zero Disensor Habis-habisan di China appeared first on Jurnal Otaku Indonesia.
from Jurnal Otaku Indonesia http://ift.tt/2aeYrco
via IFTTT
0 komentar:
Post a Comment